Nuklir adalah
benda yang masih "misterius". Baru sedikit teknologi manusia
yang mampu menguak rahasia nuklir. Sebenarnya dengan logika sederhana kita bisa
berpikir bahwa setiap benda tersusun atas atom (nuklir) dengan kata lain kita
bisa merekayasa semua benda yang ada di bumi dengan merubah struktur
atom(proton, neutron, elektron) namun hal itu tidak semudah membalik telapak
tangan.
teknologi nuklir manusia zaman
sekarang lebih banyak berkaitan dengan energi melalui fusi (hidrogen) atau fisi
(uranium). Jadi paradigma
bahwa nuklir adalah bom itu diakibatkan banyaknya propaganda dan besarnya
pemberitaan media yang berkaitan dengan nuklir. Hal ini disebabkan teknologi
nuklir yang kita miliki sudah cukup untuk membuat benda (bom) yang memiliki
daya ledak sangat besar. Hulu ledak nuklir militer zaman sekarang tidak bisa
lagi disamakan dengan zaman hiroshima-nagasaki. Sekarang
kemampuan bom nuklir yang dimiliki oleh berbagai negara maju sudah sangat
mengerikan bisa dipastikan bumi akan hancur jika terjadi PD III (Perang
nuklir).
Menurut
Dr.David Brenner,direktur CenterforRadiological Research at Columbia
University,dampak radiasi bom nuklir tidak bersifat langsung, bisa berminggu
kemudian baru muncul gejalanya. Ia menyebutkan dampak radiasi pada tubuh
tergantung pada material radioaktif yang dilepaskan dan durasi paparan.Level
paparan yang tinggi bisa menyebabkan sindrom radiasibahkan kematian.
Radiasi nuklir
dapat mencemari rantai makanan yang bersentuhan langsung dengan manusia.
Radiasi tersebut akan menimbulkan gejala mual, muntah, kelelahan, rambut
rontok, serta diare. Pada level yang lebih tinggi, korban yang terpapar bisa
meninggal dalam hitungan minggu. Penyebabnya adalah usus yang gosong.
"Ledakan nuklirmembuat
penduduk terpapar radiasi dengan efek jangka panjang adalah kanker, seperti
kanker tiroid, kanker tulang, dan leukemia. Anak-anak dan janin adalah pihak
yang sangat rentan terhadap risiko ini," kata Lam Ching-wan, patolog kimia
di Universitas Hong Kong, seperti dikutip dari Reuters Health, Kamis (17/3/2011)."Untuk
sebagian orang, bahkan sejumlah kecil radiasi dapat meningkatkan risiko kanker.
Semakin tinggi radiasi, semakin tinggi risiko kanker," lanjut Lam yang
juga anggota di American Board of Toxicologists.
Bahan
radioaktif dibawa hanya dalam hitungan menit lewat tetesan air di udara. Bahan
ini kemudian dapat langsung dihirup ke dalam paru-paru, dan bila disiram air
lewat hujan buatan ke laut dan tanah, akhirnya bisa mencemari tanaman,
kehidupan laut, dan air minum.
Beberapa jenis
material radioaktif ada yang dengan mudah diserap tubuh dan bertahan.Misalnya
saja Iodinyang akan langsung diserap kelenjar tiroid atau strontium
yang akan masuk ke tulang. Jenis radioaktif lainnya, seperti tritium, akan
dengan cepat dikeluarkan tubuh.
Radiasi akibat
ledakan bom nuklir itu tidak akan hilang dalam tempo 50 tahun. Seperti
diketahui kelenjar tiroid, terletak di bagian depan leher, fungsinya melepaskan
hormon-hormon yang membantu mengatur metabolisme tubuh. Kelenjar ini bekerja
sangat keras selama masa pertumbuhan yang cepat dan perkembangan pada anak-anak
dan remaja.Penelitian sebelumnya telah menunjukkan sel-sel tiroid sangat rentan
terhadap radiasi pengion, misalnya jenis yang dihasilkan oleh krisis
nuklir Chernobyl atau ledakan atom di Jepang. Kanker tiroid adalah salah satu
kanker yang paling radiosensitive.
Anak-anak
berusia kurang dari 18 tahun, bayi, serta janin di dalam kandungan merupakan
kelompok yang paling beresiko pada paparan radiasi karena sel-sel dalam tubuh
mereka masih aktif membelah diri.Radiasi nuklir akan menganggu kemampuan sel
untuk membelah diri dan berproduksi. Sel-sel di usus besar biasanya merupakan
bagian tubuh yang paling cepat membelah diri. Demikian juga halnya dengan sel
pembentuk darah di sumsung tulang yang sangat rentan terkena radiasi.
Kebanyakan
ahli sepakat bahwa anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan janin
adalah pihak yang paling berisiko terhadap radiasi nuklir. Sebab, sel mereka
membelah pada tingkat yang lebih cepat dibandingkan orang dewasa. “Mereka juga
mengonsumsi susu sapi lebih banyak daripada orang dewasa yang menempatkan
mereka pada risiko lebih lanjut,” kata seorang ilmuwan Jepang yang merawat
korban ledakan bom atom di Hiroshima.
Sapi seperti
penyedot debu, mengambil yodium radioaktif yang mendarat di padang rumput luas.
Kemudian, partikel-partikel tersebut sangat mudah terkonsentrasi dan masuk ke
dalam susu. Ini seperti yang terjadi di Chernobyl, Ukraina, dan sayangnya,
informasi tentang risiko ini belum diberitahukan kepada
orangtua.
salah satu
hipotesis yang ditemukan pada anak-anak menunjukan jaringan tiroid tersebut
lebih sensitif terhadap radiasi. Dengan pelacakan diagnosa kanker baru,
orang Jepang ketika terjadi pemboman tahun 1945, tidak ditemukan orang dewasa
yang terkena radiasi mengindap penyakit kanker tiroid di kemudian hari, tapi
untuk anak-anak atau remaja, pada saat terjadinya pemboman rentan
terhadap kanker tiroid. Hal itu terjadi akibat radiasi saat bom atom yang dijatuhkan
di Jepang. Para
peneliti menghitung sekitar 36 persen dari 191 kasus kanker tiroid akibat
terkena radiasitersebut.
Semoga semua
bisa menjadi pelajaran buat anak dan generasi kita nantinya.
Refrensi:
Dampak radiasi nuklirbag imanusia,http://aplikasikomputer-titismolitisa.blogspot.com, di unduhtgl, 26 Januari 2013
Azhry Aseph, pengertian nuklir dan bahaya nuklir,http://asep-alazhary.blogspot.com, di unduhtgl, 26 Januari 2012
Bahaya Radiasi Nuklir Terhadap Anak- anak, http://www.jualbeliforum.com, di unduhtgl, 27 Januari
2013
No comments:
Post a Comment