Seorang pria yang sedang dihinggapi rasa bosan dalam hidupnya
pergi menemui seorang bijak dan berkata, “saya ingin segera mati saja.”
Orang bijak itu memberi nasehat, “besok pagi saat kamu bangun,
anggaplah itu hari terakhir bagimu dan juga sarapan terakhir bagimu.
Mintalah pada
istrimu makanan yang paling kamu suka. Ajaklah istrimu bercakap- cakap karena itu adalah kesempatan terakhirmu untuk bersamanya. Pada saat berangkat kerja, pandanglah rumahmu, pandanglah juga sekitarnya. Ini adalah perjalanan ke kantor yang terakhir bagimu.”
Pria
itu pulang ke rumah dan berjanji akan melaksanakan nasehat orang bijak.
Beberapa hari kemudian dia kembali menemui si orang bijak untuk
menceritakan pengalamnnya. Kini ia selalu membayangkan bahwa setiap hari adalah
hari terakhir baginya. Pernah suatu ketika dia lupa membawa kunci dan memencet
bel rumahnya. Ketika pintu terbuka dia segera memeluk istrinya dan memberikan
ciuman yang sangat mesra kepadanya. Dia berhaap besok dan hari- hari berikutnya
dia masih diperkenankan hidup oleh Allah. Pria inipun kini selalu bersemangat
dan bergembira dalam hidupnya.
***
Kita bisa menikmati hidup jika kita berkonsentrasi pada masa
kini, bukan pada masa lalu atau pada masa depan. Masa lalu hanya akan menghasilkan beban. Jika masa lalu itu
menyedihkan, mengingatnya hanya akan memberikan penyesalan yang berkepanjangan.
Begitupun jika masa lalu itu membahagiakan, kerinduan akan masa lalu juga akan
menjadi beban, seolah- olah kita harus hidup dalam angan- angan.
Masa depan juga terkadang sering membuat kenikmatan hidup kita
berkurang. Kita akan senantiasa dihantui ketegangan dan kecemasan tentang masa
depan kita. Target- target yang kita buat sering kali membuat kita gelisah. Segala
keinginan dan ambisi kita itulah akar dari kecemasan dan kesedihan. Masa depan
sama halnya dengan masa lalu, masa depan berada diluar kontrol kita.
Oleh karena itu mari kita hidup pada hari ini dengan cara
menumbuhkan kesadaran akan apapun yang sedang kita lakukan sekarang. Buka mata
dan telinga anda, rasakan dan nikmatilah apa yang sedang anda lakukan saat ini.
Nikmatilah saat- saat bersatunya badan dan fikiran anda. Perasaan
cemas dan stres yang sering melanda manusia itu disebabkan karena tidak
bersatunya badan dan fikiran mereka. bayangkan anda sedang berada di Surabaya
tetapi fikiran anda ada di Kalimantan, anda sedang berada dimasa kini tapi
fikiran anda ada dimasa depan atau masa lalu.
Nah,
begitu fikiran dan badan anda berada ditempat yang berbeda anda akan langsung
menderita stres...!!!
Lepaskan semua tentang masa mendatang, lepaskan fikiran tentang
masa lalu. Pokonya lepaskan semua fikiran, lalu perhatikan penuh pada saat
sekakrang ini.
Yesterday is a history,,,
Tomorrow is a mystery,,,
Today is a gift,,,
That’s why we call it
present.
“Kunci
kebahagiaan adalah menikmati hidup pada hari ini.
Serta melepaskan
kerinduan akan masa lalu
Dan kecemasan
akan masa datang.”
You Are Leader !!!
#Arvan Pradiansyah
No comments:
Post a Comment