“aku mau
jadi orang yang biasa- biasa sajalah. Sulit bagiku untuk sukses...”
Pernah
dengarin komentar – komentar seperti diatas?
“nggak mungkin
deh aku sukses seperti dia.” Kaya, pinter, cakep...”
“Pantas dia
Sukses. Orang tuanya tajir, kaya banget...”
Banyak lho
yang berkomentar seperti diatas terkait dengan kata kesuksesan. Ternyata
komentar- komentar seperti itu mewakili mitos- mitos populer tentang
kesuksesan. Yang namanya mitos tentu saja nggak benar. Apa saja mitos seputar
kesuksesan itu? Apakah kamu juga terserang virus tentang mitos kesuksesan?
Sukses itu
dilahirkan:
Ini adalah
mitos terbesar tentang kesuksesan. Ini sering banget dipake oleh orang-
orang untuk membenarkan kegagalan- kegagalan yang mereka alami.
Pertanyaannya,”apakah orang- orang sukses itu dilhirkan atau dibuat?” ataukah
penguasaan itu karena faktor keturunan?”.banyak orang yang memperdebatkan
masalah ini.
Namun
kenyataannya banyak orang yang dianugerahkan oleh Allah keterampilan, potensi,
kemampuan yang diharapkan dapat menjadi sukses, namun hal itu nggak berarti
mereka akan serta merta menjadi orang sukses. Betapapun hebatnya potensi-
potensi alam itu, namun apa gunanya jika kita tidak sadar akan keberadaan
potensi yang kita miliki atau menyadari semua potensi yang kita miliki namun
nggak tau apa yang akan kita lakukan, maka semua potensi yang kita miliki akan
sia-sia.
Potensi bawaan
sejak lahir hanyalah modal awal, yang menentukan berikutnya adalah
kemauan kita untuk mengasah dan mengembangkan potensi tersebut.
Sukses itu kaya
Satu mitos
lainnya adalah bahwa untuk menjadi sukses atau terkenal, maka seseorang harus
punya harta yang banyak. Betulkah demikian...???
Faiez Seyal,
seorang penulis buku, pernah mencoba mensurvey tentang orang sukses di
negaranya, Pakistan. Ia mengkaji hidup lebih dari 3 ribu orang sukses dalam
beberapa tahun. Diantara sekian banyak itu, 90 orang (3%) adalah orang- orang
sangat kaya- multi milyuner. Ternyata hanya 1 diantara 90 multi milyuner itu
yang puas dan bahagia dengan prestasi yang mereka raihdan dengan apa yang dapat
mereka kerjakkan dalam hidup mereka serta menganggp diri mereka sebagai orang
sukses. Sisanya sebanyak 2910 orang yang berlatarbelakang sederhana, 5 orang
menyatakan bahwa mereka benar- benar puas dengan kehidupan yang merekea
jalani dan menganggap diri mereka sebagai orang yang sukses.
“Dengan
demikian,pandangan bahwa orang yang sukses adalah yang kaya tentu tidak
dapat dibenarkan.”
Dalam kacamata
islam, jelas sukses itu nggak selalu berhubngan dengan harta yang banyak.
Sukses dalam islam selalu memasukkan unsur keimanan dan ketakwaan. Ini juga
bukan berarti dalam islam kaya itu nggak boleh. Abdurraman bin Auf meninggal
dengan meninggalkan harta yang kalo dikurs ke nilai rupiah sekarang adalah
senilai 400millar rupiah.
Sukses itu
karena beruntung:
Mitos lainnya
adalah keberuntungan, pendidikan atau kekayaan yang stabil punya peranan
penting dala meraih kesuksesan. Banyak orang yakin bahwa keberuntungan adalah
konstributor utama bagi kesuksesan. Mereka percaya untuk bisa sukses, seseorang
harus mepunyai latar belakang keluarga yang istimewa dan punya
sumber- sumber finansial yang melimpah.
Kenyataannya,
90% dari 500 orang modern yang sukses terlahir dan dibsarkan dalam
lingkungan sosial yang kurang mendukung. Misalnya Alfa Edison
penemu bola lampu, Honda pendiri perusahaan Honda, dan masih banyak lagi.
Jadi kalo
keberuntungan (LUCKY)itu di anggap penting, maka keberuntungan adalah:
Understand:
Maknanya
adalah memahami diri, potensi, kekuatan, dan kelemahan serta apa yang kamu
inginkan dari ini plus juga bagaimana menjalani hidup ini. orang yang beruntung
adalah orang yang memahami dirinya dengan baik, dengan pemahaman yang
baik akan dirimu sendiri, kamu lebih bisa mngetahui kamu sharusnya mau gimana
dalam hidup ini.
Character:
Karakter
adalah sesuatu yang telah membantu orang- orang sukses untuk menjadi
seperti mereka sekarang ini. orang yang berkarakter pantang menyerah tentu
lebih muda untuk mewujutkan cita- citanya. Sedangkan mereka yang
berkarakter malas atau takut mencoba tentu akan sulit mewujudkan apa yang ia
inginkan.
Knowledge:
Pengetahuan
tetaplah penting. Pengethuan harus ada sebelum kerja. Namun, pengetahuan disini
jangan dismpitkan menjadipengetahuan yang di pelajari lewat bangku
sekolah. pengetahuan bisa didapat dari membaca buku, pengalaman pribadi,
pengalaman orang lain, dan lain- lainnya. Orang sukses telah mempelajari
bagaimana belajar dan tetap terusbelajar.
You:
Selain yang
di atas itu, ada yang lebih penting, yaitu kamu. Kamu yang memegang
peranan penting dalam meraih apa yang kamu inginkan. Jik kamu ogah- ogahan,
biasa- biasa saja, ya cita- citamu akan sulit kamu raih. Untuk meraih hidup
yang kamu inginkan, kamu harus jadi the best of you, sebaik- baik
dirimu.
Mitos- mitos
tentang sukses di atas adalah sesuatu yang nggak sehat. So, nggak harus
dipelihara dan diberi pupuk. Cabut dari pikiran kita dan buang jauh- jauh.
Allah telah
menganugerahkan potensi kepada kita. Allah adalah maha adil. Apapu potensi yang
kita milliki tentu itu adalah yang terbaik bagi diri kita, karena nggak
mungkin Allah menciptakan potens yang nggak pas buat kita.
Masalahnya
adalah bagaimana kita mengeksplorasikan diri kita untuk menemukan potensi
diri kita yang telah diverikn oleh Allah. Kesalahan banyak orang adalah mereka
nggak memandang diri mereka sendiri terlebih dahulu atas kenyataan yang terjadi
pada diri mereka. Mereka buru- buru menyalahkan orang tua mereka,
menyalahkan Allah, menyalahkan masyarajkat atas kegagalan yang mereka alami.
Seharusnya
kita melihat kedalam diri kita kemudian mencoba menemukan serta
menggunakan semua anugerah Allah untuk meraih apa yang kita inginkan.
*Elfata: Media
Muslim Muda
Untuk yang ingin Pinjaman Tanpa Jaminan, bias di cek ya
ReplyDelete